Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di
Indonesia berjumlah 56.534.592 unit, menyerap 107.657.509 tenaga kerja (97,16%)
dan memiliki porsi sebesar 59,08%
sebagai penyumbang produk domestik bruto (PDB). Data dari kementrian Koperasi
dan UKM secara nyata menunjukkan bahwa UMKM sangatlah berpengaruh besar pada
ekonomi Indonesia. Namun tidak banyak UMKM yang dapat bertahan lebih dari 5
tahun dan memiliki produk yang kurang inovatif
sehingga banyak sekali investor baik dalam bentuk bank, perusahaan modal
ventura dan personal enggan menginvestasikan dana mereka di UMKM Indonesia.
3 tahun sebagai pelaku usaha skala kecil dan
aktif pada komunitas pelaku UMKM selama 2,5 tahun saya menemukan untuk
membangun usaha tidaklah sekedar modal
nekat. Membangun UMKM butuh ilmu, skill dan pengalaman di bidang manajemen dan
bisnis. Di lapangan banyak sekali pelaku UMKM di Indonesia berguguran dalam
waktu kurang dari 1 tahun, akar masalahnya adalah kurangnya inovasi dan pengetahuan akan kewirausahaan. Ironisnya, hanya segelintir orang yang
berpengelaman dalam bidang bisnis dan manajemen yang peduli untuk berbagi
kepada UMKM, mayoritas lebih memilih untuk fokus untuk pengembangan pada
korporasi besar milik asing.
Untuk itu setelah saya menyelesaikan studi
magister di University of Warwick dengan spesialisasi pada Innovation and Entrepreneurship dengan ditunjang fasilitas dan
pengajar kelas dunia, besar keinginan saya untuk bisa menjadi agen perubahan
dunia UMKM di Indonesia yang lebih kompeten dan mempunyai daya saing skala internasional,
baik itu sebagai salah satu pelakunya, pendidik, pembina di komunitas maupun
dipemerintahan.
Salah satu misi saya adalah dengan
menerapkan metode pembelajaran yang praktikal seperti yang saya pelajari kelak
di studi magister kepada pelaku UMKM yang tergabung pada komunitas-komunitas
pelaku UMKM di Indonesia, dimulai dari Jawa Barat dan Jakarta. Di komunitas
UMKM tersebut akan coba diterapkan kurikulum yang terstruktur mulai dari cara
memulai usaha yang baik dan bagaimana cara menarik investor sampai bagaimana
cara keluar dari usaha dengan benar (exit
strategy). Saya juga berencana akan membangun network para pelaku UMKM
sukses dari United Kingdom untuk bisa
berbagi ilmu kepada pelaku UMKM Indonesia sebagai mentor dan menjalin hubungan
baik untuk bisa membuka jalan bagi pelaku UMKM di seluruh penjuru Indonesia
memasarkan produknya di luar negeri
maupun dalam negeri salah satunya dalam bentuk model bisnis eCommerce.
Selain itu saya juga akan mencoba untuk
menjembatani antara penemu produk inovatif baik itu hasil dari penelitian
ilmiah maupun karya seni yang bernilai tinggi dengan pelaku UMKM agar bisa
meningkatkan nilai tambah industri skala UMKM dengan produk yang excellent.
Hasrat saya juga sangat besar untuk bisa aktif
sebagai pendidik pada bidang entrepreneurship
baik itu pada institusi pendidikan maupun di komunitas pelaku UMKM. Di
Indonesia sendiri baru 1 Institusi yang membuka jurusan dengan tema
Kewirausahaan, yaitu di Institut Teknologi Bandung. Dengan bekal ilmu dan
jaringan yang saya dapat setelah saya menyelesaikan studi magister di Warwick
saya ingin mengembangkan bidang keilmuan ini ke setiap daerah di Indonesia agar
institusi pendidikan tersebut bisa menjadi pusat inkubator UMKM yang saya yakin
akan sangat berpengaruh positif akan penambahan nilai produk dan ekonomi di
daerah tersebut.
Menghadapai ASEAN Economic Community 2015
adalah tantangan yang besar untuk pelaku UMKM di Indonesia, dengan bekal ilmu
yang didapat nanti, saya beserta mereka yang peduli akan kemajuan UMKM Indonesia
akan membina mereka untuk bisa “naik kelas” dari UMKM yang berstigma usaha
gerobakan menjadi UMKM yang kuat yang memiliki produk inovatif , mempunyai
nilai tambah dan dapat menghidupi banyak orang disetiap UMKM yang ada.
Saya yakin dengan lebih banyaknya UMKM yang
terbina dengan baik akan makin banyak juga orang bahkan keluarga yang dapat
dihidupi dari UMKM tersebut. makin banyak yang tingkat kesejahteraannya
meningkat, makin banyak juga putra putri bangsa yang bisa meneruskan
pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi karena orang tuanya bekerja dan
mampu menyekolahkan mereka yang akan sangat berpengaruh positif terhadap
kemajuan bangsa Indonesia.
Kesempatan yang tim LPDP berikan kepada saya
sangatlah berarti untuk mewujudkan peran saya sebagai agen perubahan, sebagai
putra bangsa yang peduli untuk menjadikan UMKM Indonesia yang KUAT, INOVATIF
dan BERMANFAAT.